Dalam postingan ini, kita akan membahas tentang dua jenis utama kain tahan api: Diolah Secara Inheren atau Secara Kimia.
Mari kita lihat kain yang pada dasarnya tahan api. Sebelum kita mulai, penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada kain yang benar-benar tahan api; diberi waktu yang cukup, mereka akan terbakar. Meskipun demikian, ada beberapa bahan di luar sana yang lebih tahan terhadap api dibandingkan bahan lainnya. Misalnya, kita semua tahu bahwa kapas mudah terbakar dan cepat. Namun, kain seperti wol dan Kevlar tahan api karena struktur seratnya. Kain wol yang ditenun rapat membutuhkan waktu lebih lama untuk terbakar dibandingkan kain katun atau linen.
Kain tahan api pada dasarnya sangat baik untuk digunakan di rumah Anda, terutama untuk benda-benda seperti gorden dan gorden. (Ini adalah salah satu cara untuk melindungi rumah Anda dan keluarga Anda tidak hanya dari kebakaran, tetapi juga bahan-bahan yang diolah secara kimia).
Kain ini juga dapat digunakan pada tenda, kain perawatan kesehatan, tirai, terpal, aplikasi militer, tenda, spanduk, dan papan tanda.
Menemukan produsen yang tepat untuk proyek/produk tahan api Anda sangatlah penting; terutama ketika mempertimbangkan kain tahan api yang diolah secara kimia.
Jadi apa itu kain tahan api yang diolah secara kimia? Ya, itu adalah kain yang telah dilapisi dengan bahan kimia tahan api.
Saat ini, terdapat lebih dari 175 jenis penghambat api, menurut Asosiasi Internasional Inspektur Rumah Bersertifikat. Jenis bahan kimia ini dibagi menjadi beberapa kelas antara lain: brominasi, klorinasi, mengandung fosfor, mengandung nitrogen, dan penghambat api anorganik. Bahan kimia tahan api juga dikenal sebagai PBDE atau difenil eter polibrominasi. Ingatlah bahwa PBDE adalah bahan kimia dan Anda mungkin memiliki pertanyaan tentang keamanannya.
Jika Anda membeli kain yang sudah diolah, ingatlah, saat Anda mencuci dan menggunakannya, bahan kimia tersebut mulai rusak. Pada dasarnya kain tahan api tidak mengalami masalah ini.